Minggu, 10 Mei 2009

Mba' TARI

Badanku terasa pegal, seperti masuk angin di Sabtu Sore. Aq minta ijin sama suamiku untuk manggil Tukang Pijit. Sambil dipijit aq ajak ngobrol therapist-nya, namanya Mba' Tari.

Me : " Bisa mijitnya, emang udah bisa dari dulu atau di - Training mba?"
T : " Di Training Mba, 2 minggu, kalo udah bisa semua, baru dilepas sama bosnya. Saya ga bisa mijit, aslinya saya biasa kerja kasar, ngangkutin pasir. Ini karena suami saya abis operasi, jadi saya kerja disini. Anak saya 2"
Me :"Asalnya dari mana?"
T : " Saya, dari Sragen "
Me :" Trus disini emang udah tinggal disini atau ?"
T :"Di kos-in untuk 5 orang" ....(***jumlah therapistnya ada 5 orang di Permata Sehat)
Me :" Kok bisa nyasar kerja disini (red: jakarta)?"
T :" Waktu 'Jagong' (** kondangan) saya ketemu ibunya bos saya di kampung, saya nanya-nanya ada kerjaan ngga, trus ditawarin Mijit mau ngga?? Mijit Artis katanya gitu..."
Me :"O gitu, udah berapa lama tinggal disini ?"
T :"1,5 bulan"
Me:" Suaminya sakit apa ?"
T :"Hernia"
Me :" ooo trus jadi mba'nya kerja buat berobat jalan suaminya yaa, soalnya untuk sementara Suaminya belum bisa kerja yaa"
T :"Iya mba"

Trus ya ngobrol ngalor ngidul....

Dari percakapan itu... Aq merasa terharu dan kasihan. Ternyata Mba Tari ini hidupnya kurang beruntung. Dia mencari nafkah untuk menghidupi suaminya dan kedua anaknya. Dengan penghasilan nya dia sebagai therapist saat ini, walaupun belum tentu bisa mencukupinya, tetapi setidaknya dia sedang berusaha memenuhi kebutuhan hidup 4 orang dengan cara yang halal.

Betapa beruntungnya hidupku, dari kecil sampai sekarang aku dikelilingi oleh orang-orang yang sangat menyayangiku. Terutama kedua orang tuaku yang sangat menyayangiku, mereka membanting tulang mencari nafkah supaya aq bisa sekolah dan menjadi seperti sekarang ini.

Aq jadi teringat dulu waktu aku sakit di-Opname di rumah sakit, mama yang berusaha mencari uang, mencari pinjaman sana sini. hikss.... sedihnya diriku... aq jadi kangen Mama+ Papa.

Sekarang ini suamiku yang banting tulang untuk memenuhi kebutuhan renovasi rumah. Aq pikir-pikir, dari kecil sampai sekarang aq selalu hidup dengan orang yang sangat mencintaiku dan bersedia berkorban demi aku. Tetapi kok kayanya aq belum pernah hidup untuk memenuhi kebutuhan orang lain yaa... Seandainya aq ngasih uang ke Mama, juga belum seberapaa.....

Aq ingin lebih bersyukur. Dan aq berterima Kasih kepada Mba' tari yang sudah memberikan pelajaran berharga buatku.

Tidak ada komentar: